Saturday, February 9, 2013

Tugas 1 - Teknopreneur



Saat ini saya sedang 'menggeluti' tiga bisnis yang bisa insya Allah bisa sukses kedepannya. Pertama adalah bisnis yang bergerak dibidang jasa penerjemahan, pengeditan, dan penulisan bernama Ghost Freelancer. Sedikit gambaran mengenai Ghost Freelancer ini adalah sebuh bisnis jasa yang menggunakan sistem perekrutan freelancer untuk pengerjaannya. Kedua, adalah binsis yang juga fokus dibidang jasa hanya saja berbeda fokus: Fotocromatic ada bisnis jasa yang fokus dibidang jasa fotografi. Ketiga, adalah bisnis produk teh tarik yang diberi nama Teh Tarik Kumis. Ini adalah project 1 angkatan, memasarkan produk teh tarik racikan sendiri. Berikut adalah tugas Teknopreneur-2 yang ada kaitannya dengan binsis-bisnis yang sedang saya geluti ini.

Ringkasan Binsis Plan
Ghost Freelancer
Alasan memilih bisnis:

Mendirikan jasa penulisan, penerjemahan, text editing baik dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia
adalah jasa yang akan ditawarkan di bisnis kami. Alasannya adalah sesuai dengan kompetensi kami sebagai
lulusan D3 Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Bandung. Sesuai dengan misi lulusan dari profil jurusan
bahasa Inggris, kami ingin mendirikan sebuah bisnis yang fokus dalam bidang ini yaitu dengan menawarkan
jasa penerjemahan, penulsan, dan pemasaran.
Bahasa Inggris adalah bahasa yang wajib dikuasai oleh orang-orang yang ingin terjun dalam bisnis
internasional ataupun komunikasi dengan banyak orang. Banyak orang-orang yang pandai dan bisa
berbahasa Inggris tapi tidak menuangkan ide dan gagasannya tersebut sehingga dibutuhkanlah suatu wadah
atau tempat dimana mereka bisa mengekspresikan dan menyalurkan kelebihan mereka itu kedalam suatu
bisnis yang bisa menghasilkan uang.

Bagaimana potensi pasar?
Didalam menjalankan perusahaan ini, prospek pasar kami sangat bagus karena dijaman yang sudah
menginjak era globalisasi ini, bahasa inggris sebagai bahasa international sangat diperlukan. Maka dari itu
perusahaan kami menawarkan jasa tersebut untuk mempermudah orang-orang kurang mengerti bahasa
ingris agar tetap bisa menjalankan kegiatannya. 

Bagaimana potensi bisnis?
Terhitung mulai dari Januari ini, ada project penerjemahaan yang  ditawarkan dari beberapa client, yaitu
penerjemahan artikel dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Untuk pengerjaan 1 artikel yang
diterjemahkan, telah disepakati bahwa Rp.25.000 adalah harganya. Sudah ada 10 artikel yang masuk ke
Ghost Freelancer sehingga kini omzet dari jasa ini dibulan Januari adalah sekitar Rp.250.000. Memang ini
masih tergolong kecil untuk bisnis jasa yang masih tergolong baru. Tapi, tidak kemungkinan jumlahnya akan
terus menerus naik seiring berjalannya waktu dan branding image dari para calon konsumen.

Bagaimana potensi lokasi dan ekspansi?
Memanfaatkan internet sebagai lokasi dan ekspansi perusahaan, keuntungan kami tidak terbatas antara
jarak dan waktu. Fleksibilitas inilah yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen untuk menggunakan jasa kami. 
Populernya e-commerce saat ini dunia telah dikuasai oleh internet. dengan adanya internet, segala sesuatu 
yang ada di dunia ini dapat diakses  dengan mudah, murah dan cepat. Kami sebagai insan yang hidup di 
dunia modern menyadari bahwa populernya e-commerce harus dimanfaatkan dengan baik. salah satu 
bentuk pemanfaatan bisnis e-commerce yang kami lakukan ialah dengan mendirikan Ghost Freelancer
Dengan Ghost Freelancer kami berhara dapat mempermudah para lulusan yang kreatif dan inovatif untuk 
mengembangkan potensi yang mereka miliki di bidang penulisan sesuai dengan minat dan bakat mereka. 
Bagi orang yang bekerja dan ingin menuangkan ide-ide kreatifnya  kami menunggu kompetensi anda di 
Ghost Freelancer. Tak hanya itu, kami juga berharap kami dapat membantu siapapun yang membutuhkan 
jasa baik di bidang penulisan maupun penerjemahan.

Revenue & Jenis Produk
Penerjemahan Artikel
=25 artikel bahasa Indonesia × Rp.25.000
=Rp. 250.000
Penerjemahan Abstrak
=4 abstrak tugas akhir/skripsi × Rp.40.000
=Rp.160.000
Untuk saat ini, penerjemahan artikel dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris adalah jasa yang paling
banyak dikerjakan. Disusul dengan penerjemahan abstrak skripsi/tugas akhir yang di bandrol dengan harga
Rp.40.000/abstrak.

Pemasaran & Pendapatan di Februari
Rencananya, pemasaran akan lebih digencarkan lewat relasi mahasiswa dikampus-kampus, social media,
dan pengiklanan. Untuk aktifitas penerjemahan artikel dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris pun akan
tetap jalan.

Foto Kegiatan
Berikut adalah screenshot hasil penerjemahan:

Photochromatic
Alasan memilih bisnis
Ini adalah bisnis jasa juga, hanya saja bergerak dibidang fotografi. Seperti yang kita tahu bahwa
mengabadikan momen-momen penting kini sudah menjadi trend baru. Lewat gadget canggih pun sudah
dirasa bisa mengabadikan momen. Tapi, lewat jasa fotografi ini, kami ingin menawarkan sesuatu yang beda
dengan konsep-konsep yang kami tawarkan.

Potensi Bisnis
Potensi bisnis ini cukup baik jika kaitannya dengan pasar. Target pasar kami adalah couple, pasangan
suami istri, keluarga, grup,  siswa-siswi SMP/SMA yang ingin mengabadikan momen-momen mereka
dalam sebuah cerita di dalam foto.

Potensi SDM
Bisnis Jasa ini didirikan oleh 3 orang termasuk saya sendiri, sampai sekarang masih melakukan tes pasar
dan pengumpulan portofolio.

Proses Pendanaan
Untuk dana sendiri masih dari dana pribadi masing-masing, seperti ongkos, dll.

Lokasi & Ekspansi
Untuk lokasi pemotretan tergantung permintaan konsumen untuk saat ini.

Penghasilan Omzet & Engine
Karena masih pada tahap tes pasar, maka bisnis ini belum ada pemasukan.

Foto Kegiatan
Pengambilan foto model dengan tema vintage di taman lalu lintas, Bandung. Ini merupakan kegiatan
mengumpulkan portofolio sebelum bisnis benanr-benar running.


Teh Tarik Kumis
Alasan memilih bisnis
Sudah banyak minuman-minuman yang dijual dalam berbagai kemasan.  Sayangnya, produk itu terlalu
kebarat-baratan. Maka, lewat produk teh tarik kumis ini, kami ingin memperkenalkan produk teh khas
melayu yang diracik dengan resep sendiri.

Potensi Bisnis
Setelah melakukan soft launching pada akhir Desember kemarin di CFD Dago Bandung, responnya
cukup bagus. Kami menjual 1 ½ galon dengan intesitas konsumen yang didominasi oleh kalangan dewasa.

Alasan memilih bisnis
Sudah banyak minuman-minuman yang dijual dalam berbagai kemasan.  Sayangnya, produk itu terlalu
kebarat-baratan. Maka, lewat produk teh tarik kumis ini, kami ingin memperkenalkan produk teh khas
melayu yang diracik dengan resep sendiri.

Potensi Bisnis
Setelah melakukan soft launching pada akhir Desember kemarin di CFD Dago Bandung, responnya
cukup bagus. Kami menjual 1 ½ galon dengan intesitas konsumen yang didominasi oleh kalangan dewasa.

Lokasi & Ekspansi
Kami masih melakukan proses pencarian lokasi untuk bisnis ini.  Booth sudah ada dan siap untuk dibawa
ke tempat/lokasi penjualan.

Penghasilan Omzet & Engine
Pemasukan ada ketika soft launching berlangsung. Kurang lebih ada Rp.300.000,-. Untuk detail-nya ada
di PIC Keuangan, Hunaida Karimah. Sayangnya dalam waktu dekat ini, dia belum bisa saya hubungi maka
belum bisa dicantumkan detailnya.

Foto Kegiatan
Teh Tarik Kumis yang dijajakn di CFD Dago Bandung, Desember silam dan beberapa konsumen yang
membeli Teh Tarik Kumis ini.

-SEKIAN-





Friday, November 16, 2012

Pendidikan Jarak Jauh - Ujian Akhir Semester

Ujian Akhir Semester
Original post was on 14 November 2012


SOAL-1
Ada dua aspek yang berperan penting dalam pemanfaatan TIK, yang pertama adalah tools dan yang kedua adalah sumber daya atau media dan penggunaannya. Tapi selalu ada yang yang lebih utama dari dua aspek tersebut. Baik pengadaan media pembelajaran TIK dalam pembelajaran ataupun peningkatan skill (Dosen/Guru) dalam memanfaatkan media pembelajaran TIK.
Keduanya memang adalah aspek penting dalam pemanfaatan TIK. Sama halnya seperti pertanyaan ‘mana yang lebih dulu? Ayam atau telur?’, pertanyaan serupa sulit untuk dijawab baik menggunakan rumus ataupun analisis yang sembarangan. Kenapa? Karena pada hakikatnya semua diciptakan berdasarkan proses yang bekelanjutan dan bermetamorfosis menjadi suatu life-cycle atau siklus kehidupan.
Dalam konteks ini, peningkatan skill dosen/guru tidak dapat terlaksana jika tidak diimbangi dengan pengadaan media yang bisa mendukung mereka untuk meningkatkan skill ini sendiri. Karena dengan adanya bantuan media, para guru/dosen tidak perlu lagi menghabiskan waktu mereka untuk mencari skill dalam memanfaatkan media pembelajaran TIK. Walaupun, pada kenyataannya para guru/dosen bisa meningkatkan skill atau kemampuan mereka dalam hal ini lewat media yang lain. Maksudnya, jika pengadaan media tidak bisa terpenuhi, masih banyak media lain yang bisa digunakan untuk peningkatan skill. Contoh kasusnya, ada seorang guru dari daerah pelosok di timur Indonesia ingin meningkatkan skil­l­-nya dalam memanfaatkan TIK, sayangnya didaerahnya tersebut sulit untuk mendapatkan media untuk dia jadikan referensi dalam meningkatkan skill seperti komputer dan internet, maka dia tidak perlu menyediakan komputer dan internet dengan biaya sendiri. Cukup mengikuti seminar-seminar yang ada kaitannya dengan peningkatan skill mereka, walaupun dia bisa saja membeli secara pribadi dikota besar.
Kesimpulannya, tidak ada yang sempurna. Mau memulai dari hal yang manapun bisa saja asalkan tujuan utama mereka tercapai. Faktor utama yang menjadi utama antara pengadaan media pembelajaran TIK dalam pembelajaran atau peningkatan skill dosen atau guru dalam memanfaatkan media pembelajaran TIK juga tergantung kondisi yang ada.

SOAL-2
Lewat Permendikbud No.24, perkuliahan jarak jauh sudah didukung oleh ruang dan perlindungan hukum agar bisa dikembangakan. Ada beberapa faktor yang menjadi pendukung atau yang menjadi kendala perkembangan dalam perkuliahan jarak jauh, khususnya di Indonesia.
SK Mendiknas No. 107/U/2001, UU Sisdiknas No. 20/2003, PP 17/2010, PP 66/2010, dan juga Permendikbud No/24/2012, sistem PJJ sudah menjadi bagian yang menyatu dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pendidikan, termasuk pendidikan guru dan tenaga kependidikan. Tentu hal ini memacu instansi pendidikan untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan jarak jauh. Berikut adalah pendukung perkembangan perkuliahan jarak jauh di Indonesia.
1.      Negara Kepulauan
Berdasarkan catatan Viva News pada 1 November 2012, Indonesia mendaftarkan pulaunya sebanyak 13.487 pulau. Pulau-pulau ini tersebar jauh dari Sabang sampai Merauke yang dibatasi oleh laut-laut sekitaran samudera Hindia dan samudera Pasifik. Tentu ini akan jadi hal yang menguntungkan untuk peserta didik perkuliahan jarak jauh. Mereka yang tinggal dipulau Papua bisa saja mengikuti perkuliahan di Jakarta tanpa harus datang ketempat dimana perkuliahan sedang berlangsung. Tentunya dengan dukungan media serta keaktifan peserta dalam mengikuti kelas jarak jauh.
2.      Media
Perkembangan media saat ini semakin canggih! Bayangkan saja, dengan TV kita sudah bisa berkomunikasi tatap muka dengan lawan bicara yang awalnya kita tau bahwa fungsi TV itu hanya sebatas penyampaian informasi. Faktor ini tentunya mendukung perkembangan PJJ khususnya di Indonesia.
3.      Tenaga Ajar
Para dosen ataupun guru pun sekarang sudah banyak yang kompeten dalam menangani perkuliahan jarak jauh, jadi tidak perlu khawatir tentang profesionalismenya.
4.      Institusi
Universitas Terbuka (UT) yang populer dengan sistem ajarnya ini tidak sendirian. Maksudnya, sudah ada beberapa institusi pendidikan yang juga menggunakan metode ini untuk diaplikasikan kedalam perkuliahan mereka, seperti Unpar (Universitas Parahyangan) di Bandung yang baru-baru ini kabarnya akan menerapkan cara ini. Tentu saja faktor positif ini bisa menjadi pendukung perkembangan perkuliahan jarak jauh.
Tidak hanya itu, ada juga faktor-faktor yang menjadi kendala perkembangan PJJ di Indonesia, antara lain:
1.      Saran dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah kita masih kurang layak dan kurang memadai. Misalnya saja universitas Negeri yang notabene dibantu beberapa persennya oleh pemerintah, perawatan gedung saja masih banyak yang kurang apalagi fasilitas untuk perkuliahan jarak jauh ini.
2.      Biaya yang Mahal
Biaya yang ditawarkan untuk mengikuti perkuliahan jarak jauh ini bisa terbilang lebih mahal dibandingkan kelas reguler tatap muka. Karena hal ini banyak yang tidak menggunakan cara ini dalam sistem belajar mereka.
3.      Kurang Peminat
Perkuliahan jarak jauh ini 180 derajat dengan tatap muka. Perubahan drastismemang sulit diterima dengan budaya ajar kita yang konsisten dalam menggunakan tatap muka. Maka dari itu masih kurang peminat dalam perkuliahan jarak jauh ini.
4.      Minimnya pengetahuan Masyarakat
Sosialisasi soal perkuliahan jarak jauh perlu dilakukan, karena tidak semua orang tau soal sistem perkuliahan jarak jauh ini.

Wednesday, November 7, 2012

Pendidikan Jarak Jauh - Tugas 5

TUGAS TOPIK-5
Original post was on 8 November 2012

1.      Lima generasi perkembangan PJJ dan model pembelajarannya:
Model Sistem PJJ
Model Pembelajarannya
Generasi Pertama
Print (cetak)
Generasi Kedua
Print, Audiotape, Videotape, Computer based learning, Interactive video
Generasi Ketiga
Audio teleconferencing, Video conferencing, Audi graphic communication, Broadcast TV/Radio, dan Audio teleconferencing
Generasi Keempat
Interactive multimedia, Internet based access to WWW resources, Computer mediated communication
Generasi Kelima
Interactive multimedia online, Internet based access to WWW resources, computer mediated communication using automated response system, Campus portal access
a.       Generasi Pertama
Disebut juga the correspondence model, generasi pertama ini hanya mengandalkan bahan ajar cetak atau modul. Dilihat dari karakteristik teknologi penyampaiannya, bahan ajar cetak ini memiliki fleksibilitas tinggi terhadap waktu, tempat, dan kecepatan. Peserta didik datang kekelas dengan jam-jam tertentu, dan kecepatan penyampaian materi juga tergantung seberapa cerdik pengajar menjadikan bahan ajar jadi menarik. Bahan print (cetak) yang dipakai juga dirancang secara sistematis. Sayangnya interaksinya kurang meski dari fleksibilitas waktu, tempat, dan kecepatan tinggi. Hal ini dikarenakan peserta didik hanya mengikuti apa yang ada di bahan ajar tersebut.

b.      Generasi Kedua
Sudah pada tahap multimedia, generasi kedua pantas dapat sebutan The Multimedia Model. Masih mempertahankan budaya generasi pertama, metode print kini bersanding dengan audiotape, videotape, computer based learning, dan interactive video. Sama seperti pada generasi pertama, semua model pembelajaran generasi kedua ini memiliki karakteristik teknologi penyampaian yang sama. Bisa menjadi kecuali untuk computer based learning dan interactive video, karena dua model pembelajaran ini bisa berinteraksi dengan peserta didik.

c.       Generasi Ketiga
The telelearning model adalah sebutan tepat untuk generasi ketiga yang melupakan cara lamanya menggunakan modul. Karena model pembelajarannya yang lebih menekankan pada media audio dan video, interaksi dengan siswa pun dinilai lebih positif dibanding dengan model pembelajaran pada generasi pertama dan kedua. Meskipun begitu, generasi ketiga ini lemah dalam fleksibelitas waktu, tempat, dan kecepatan.

d.      Generasi Keempat
Kalau generasi keempat masih tidak sempurna karena model pembelajaran tidak fleksibel, maka generasi keempat ini bisa dibilang awal dari penyempurnaan karakterisitik teknologi penyamapaian melalui PJJ. The flexible learning model yang menggunakan multimedia interaktif, internet, dan computer mediated communication memilik fleksibelitas tinggi terhadap waktu, tempat, kecepatan juga bahan aja dirancang secara sistematis sehingga interaksi dengan siswanya lebih mudah.

e.       Generasi Kelima
Penyempurnaan dari generasi keempat yang disebut dengan the intelligent flexible learning model. Selain menggunakan media interaktif, internet, dan computer mediated communication, generasi kelima memiliki portal akses kampus untuk mengambil dan mengolah data disana. Karakteristik yang dimiliki oleh generasi ini pun sama dengan generasi keempat.

2.      Empat model pembelajaran dengan pemanfaatan TIK.
a.       Internet
Internet adalah sumber belajar selain modul atau buku. Internet bahkan merupakan media yang paling banyak digunakan untuk pencarian bahan ajar atau tugas. Jadi, tidak ada salahnya menggunakan internet sebagai sumber belajar.

b.      Blog
Pemanfaatan blog untuk menayangkan silabus dan materi perkuliahan juga bisa dimaksimalkan oleh pengajar maupun peserta didik.

c.       E-mail
Komunikasi yang bersifat pribadi mungkin tidak bisa menggunakan blog, maka penggunaan e-mail adalah hal yang tepat untuk pemanfaatan TIK.

d.      Sosial media
Sosial media adalah situs terpopuler masa kini, banyak yang membuat akun untuk situs-situs social media hanya untuk numpang eksis. Tapi tidak jarang juga memanfaatkan social media sebagai media berkomunikasi, pengumpulan tugas-tugas dan diskusi kelompok.