Friday, November 16, 2012

Pendidikan Jarak Jauh - Ujian Akhir Semester

Ujian Akhir Semester
Original post was on 14 November 2012


SOAL-1
Ada dua aspek yang berperan penting dalam pemanfaatan TIK, yang pertama adalah tools dan yang kedua adalah sumber daya atau media dan penggunaannya. Tapi selalu ada yang yang lebih utama dari dua aspek tersebut. Baik pengadaan media pembelajaran TIK dalam pembelajaran ataupun peningkatan skill (Dosen/Guru) dalam memanfaatkan media pembelajaran TIK.
Keduanya memang adalah aspek penting dalam pemanfaatan TIK. Sama halnya seperti pertanyaan ‘mana yang lebih dulu? Ayam atau telur?’, pertanyaan serupa sulit untuk dijawab baik menggunakan rumus ataupun analisis yang sembarangan. Kenapa? Karena pada hakikatnya semua diciptakan berdasarkan proses yang bekelanjutan dan bermetamorfosis menjadi suatu life-cycle atau siklus kehidupan.
Dalam konteks ini, peningkatan skill dosen/guru tidak dapat terlaksana jika tidak diimbangi dengan pengadaan media yang bisa mendukung mereka untuk meningkatkan skill ini sendiri. Karena dengan adanya bantuan media, para guru/dosen tidak perlu lagi menghabiskan waktu mereka untuk mencari skill dalam memanfaatkan media pembelajaran TIK. Walaupun, pada kenyataannya para guru/dosen bisa meningkatkan skill atau kemampuan mereka dalam hal ini lewat media yang lain. Maksudnya, jika pengadaan media tidak bisa terpenuhi, masih banyak media lain yang bisa digunakan untuk peningkatan skill. Contoh kasusnya, ada seorang guru dari daerah pelosok di timur Indonesia ingin meningkatkan skil­l­-nya dalam memanfaatkan TIK, sayangnya didaerahnya tersebut sulit untuk mendapatkan media untuk dia jadikan referensi dalam meningkatkan skill seperti komputer dan internet, maka dia tidak perlu menyediakan komputer dan internet dengan biaya sendiri. Cukup mengikuti seminar-seminar yang ada kaitannya dengan peningkatan skill mereka, walaupun dia bisa saja membeli secara pribadi dikota besar.
Kesimpulannya, tidak ada yang sempurna. Mau memulai dari hal yang manapun bisa saja asalkan tujuan utama mereka tercapai. Faktor utama yang menjadi utama antara pengadaan media pembelajaran TIK dalam pembelajaran atau peningkatan skill dosen atau guru dalam memanfaatkan media pembelajaran TIK juga tergantung kondisi yang ada.

SOAL-2
Lewat Permendikbud No.24, perkuliahan jarak jauh sudah didukung oleh ruang dan perlindungan hukum agar bisa dikembangakan. Ada beberapa faktor yang menjadi pendukung atau yang menjadi kendala perkembangan dalam perkuliahan jarak jauh, khususnya di Indonesia.
SK Mendiknas No. 107/U/2001, UU Sisdiknas No. 20/2003, PP 17/2010, PP 66/2010, dan juga Permendikbud No/24/2012, sistem PJJ sudah menjadi bagian yang menyatu dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pendidikan, termasuk pendidikan guru dan tenaga kependidikan. Tentu hal ini memacu instansi pendidikan untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan jarak jauh. Berikut adalah pendukung perkembangan perkuliahan jarak jauh di Indonesia.
1.      Negara Kepulauan
Berdasarkan catatan Viva News pada 1 November 2012, Indonesia mendaftarkan pulaunya sebanyak 13.487 pulau. Pulau-pulau ini tersebar jauh dari Sabang sampai Merauke yang dibatasi oleh laut-laut sekitaran samudera Hindia dan samudera Pasifik. Tentu ini akan jadi hal yang menguntungkan untuk peserta didik perkuliahan jarak jauh. Mereka yang tinggal dipulau Papua bisa saja mengikuti perkuliahan di Jakarta tanpa harus datang ketempat dimana perkuliahan sedang berlangsung. Tentunya dengan dukungan media serta keaktifan peserta dalam mengikuti kelas jarak jauh.
2.      Media
Perkembangan media saat ini semakin canggih! Bayangkan saja, dengan TV kita sudah bisa berkomunikasi tatap muka dengan lawan bicara yang awalnya kita tau bahwa fungsi TV itu hanya sebatas penyampaian informasi. Faktor ini tentunya mendukung perkembangan PJJ khususnya di Indonesia.
3.      Tenaga Ajar
Para dosen ataupun guru pun sekarang sudah banyak yang kompeten dalam menangani perkuliahan jarak jauh, jadi tidak perlu khawatir tentang profesionalismenya.
4.      Institusi
Universitas Terbuka (UT) yang populer dengan sistem ajarnya ini tidak sendirian. Maksudnya, sudah ada beberapa institusi pendidikan yang juga menggunakan metode ini untuk diaplikasikan kedalam perkuliahan mereka, seperti Unpar (Universitas Parahyangan) di Bandung yang baru-baru ini kabarnya akan menerapkan cara ini. Tentu saja faktor positif ini bisa menjadi pendukung perkembangan perkuliahan jarak jauh.
Tidak hanya itu, ada juga faktor-faktor yang menjadi kendala perkembangan PJJ di Indonesia, antara lain:
1.      Saran dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah kita masih kurang layak dan kurang memadai. Misalnya saja universitas Negeri yang notabene dibantu beberapa persennya oleh pemerintah, perawatan gedung saja masih banyak yang kurang apalagi fasilitas untuk perkuliahan jarak jauh ini.
2.      Biaya yang Mahal
Biaya yang ditawarkan untuk mengikuti perkuliahan jarak jauh ini bisa terbilang lebih mahal dibandingkan kelas reguler tatap muka. Karena hal ini banyak yang tidak menggunakan cara ini dalam sistem belajar mereka.
3.      Kurang Peminat
Perkuliahan jarak jauh ini 180 derajat dengan tatap muka. Perubahan drastismemang sulit diterima dengan budaya ajar kita yang konsisten dalam menggunakan tatap muka. Maka dari itu masih kurang peminat dalam perkuliahan jarak jauh ini.
4.      Minimnya pengetahuan Masyarakat
Sosialisasi soal perkuliahan jarak jauh perlu dilakukan, karena tidak semua orang tau soal sistem perkuliahan jarak jauh ini.

Wednesday, November 7, 2012

Pendidikan Jarak Jauh - Tugas 5

TUGAS TOPIK-5
Original post was on 8 November 2012

1.      Lima generasi perkembangan PJJ dan model pembelajarannya:
Model Sistem PJJ
Model Pembelajarannya
Generasi Pertama
Print (cetak)
Generasi Kedua
Print, Audiotape, Videotape, Computer based learning, Interactive video
Generasi Ketiga
Audio teleconferencing, Video conferencing, Audi graphic communication, Broadcast TV/Radio, dan Audio teleconferencing
Generasi Keempat
Interactive multimedia, Internet based access to WWW resources, Computer mediated communication
Generasi Kelima
Interactive multimedia online, Internet based access to WWW resources, computer mediated communication using automated response system, Campus portal access
a.       Generasi Pertama
Disebut juga the correspondence model, generasi pertama ini hanya mengandalkan bahan ajar cetak atau modul. Dilihat dari karakteristik teknologi penyampaiannya, bahan ajar cetak ini memiliki fleksibilitas tinggi terhadap waktu, tempat, dan kecepatan. Peserta didik datang kekelas dengan jam-jam tertentu, dan kecepatan penyampaian materi juga tergantung seberapa cerdik pengajar menjadikan bahan ajar jadi menarik. Bahan print (cetak) yang dipakai juga dirancang secara sistematis. Sayangnya interaksinya kurang meski dari fleksibilitas waktu, tempat, dan kecepatan tinggi. Hal ini dikarenakan peserta didik hanya mengikuti apa yang ada di bahan ajar tersebut.

b.      Generasi Kedua
Sudah pada tahap multimedia, generasi kedua pantas dapat sebutan The Multimedia Model. Masih mempertahankan budaya generasi pertama, metode print kini bersanding dengan audiotape, videotape, computer based learning, dan interactive video. Sama seperti pada generasi pertama, semua model pembelajaran generasi kedua ini memiliki karakteristik teknologi penyampaian yang sama. Bisa menjadi kecuali untuk computer based learning dan interactive video, karena dua model pembelajaran ini bisa berinteraksi dengan peserta didik.

c.       Generasi Ketiga
The telelearning model adalah sebutan tepat untuk generasi ketiga yang melupakan cara lamanya menggunakan modul. Karena model pembelajarannya yang lebih menekankan pada media audio dan video, interaksi dengan siswa pun dinilai lebih positif dibanding dengan model pembelajaran pada generasi pertama dan kedua. Meskipun begitu, generasi ketiga ini lemah dalam fleksibelitas waktu, tempat, dan kecepatan.

d.      Generasi Keempat
Kalau generasi keempat masih tidak sempurna karena model pembelajaran tidak fleksibel, maka generasi keempat ini bisa dibilang awal dari penyempurnaan karakterisitik teknologi penyamapaian melalui PJJ. The flexible learning model yang menggunakan multimedia interaktif, internet, dan computer mediated communication memilik fleksibelitas tinggi terhadap waktu, tempat, kecepatan juga bahan aja dirancang secara sistematis sehingga interaksi dengan siswanya lebih mudah.

e.       Generasi Kelima
Penyempurnaan dari generasi keempat yang disebut dengan the intelligent flexible learning model. Selain menggunakan media interaktif, internet, dan computer mediated communication, generasi kelima memiliki portal akses kampus untuk mengambil dan mengolah data disana. Karakteristik yang dimiliki oleh generasi ini pun sama dengan generasi keempat.

2.      Empat model pembelajaran dengan pemanfaatan TIK.
a.       Internet
Internet adalah sumber belajar selain modul atau buku. Internet bahkan merupakan media yang paling banyak digunakan untuk pencarian bahan ajar atau tugas. Jadi, tidak ada salahnya menggunakan internet sebagai sumber belajar.

b.      Blog
Pemanfaatan blog untuk menayangkan silabus dan materi perkuliahan juga bisa dimaksimalkan oleh pengajar maupun peserta didik.

c.       E-mail
Komunikasi yang bersifat pribadi mungkin tidak bisa menggunakan blog, maka penggunaan e-mail adalah hal yang tepat untuk pemanfaatan TIK.

d.      Sosial media
Sosial media adalah situs terpopuler masa kini, banyak yang membuat akun untuk situs-situs social media hanya untuk numpang eksis. Tapi tidak jarang juga memanfaatkan social media sebagai media berkomunikasi, pengumpulan tugas-tugas dan diskusi kelompok.

Monday, November 5, 2012

Pendidikan Jarak Jauh - Ujian Tengah Semester


Ujian Tengah Semester
Original post was on 2 November 2012

Soal-1
1.      Pembelajaran Tatap Muka vs Pendidikan Jarak Jauh.
a.       Perbedaan berdasarkan sisi PENGAJAR (Guru/Dosen)
Pembelajaran Tatap Muka
Pendidikan Jarak Jauh
1.      Dari sisi tempat belajar, Dosen/Guru harus datang pada suatu ruangan dimana mahasiswa menunggu mereka untuk mendapatkan pembelajaran.
1.      Dosen/Guru dimanapun bisa memberikan pendidikan kepada mahasiswanya dimanapun dosen berada. (Flexibilitas tinggi untuk tempat belajar)
2.      Dosen/Guru hanya bisa mengajar disatu tempat terikat saja, seperti kelas.
2.      Dosen/Guru bisa mengajar secara paralel (berbeda-beda)  pada mahasiswanya yang tersebar dimana-mana dalam 1 waktu, lebih efisien waktu.

b.      Perbedaan berdasarkan sisi PESERTA DIDIK (Siswa/Mahasiswa)
Pembelajaran Tatap Muka
Pendidikan Jarak Jauh
1.      Peserta didik harus mendatangi kampus dan mengikuti kelas yang sudah disediakan.
1.      Dimanapun tempatnya, baik dirumah, kosan, mall. Peserta didik masih bisa mengikuti perkuliahan yang ada,
2.      Peserta didik harus mengorbankan setidaknya 8 jam sehari untuk mengikuti kegiatan belajar di kampusnya.
2.      Mau kapanpun belajarnya, baik itu pagi, sore, atau malam, peserta didik bebas menentukan waktu belajarnya.

c.       Perbedaan berdasarkan sisi MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Pembelajaran Tatap Muka
Pendidikan Jarak Jauh
1.      Banyak kertas yang terbuang karena modul yang mereka gunakan, meski tergolong lebih murah pembeliannya.
2.      Media yang digunakan saat ini mungkin kebanyakan adalah komputer/laptop dibantu dengan kekuatan internet yang menghubungkan pengajar dengan peserta didik.
2        Lebih fokus pada penggunaaan media yang tidak diproyeksikan, seperti replika, model, foto dan bisa diliat secara langsung, disentuh, dan dirasakan bentuknya.
2        Medianya bisa diakses melalui komputer, laptop, dll. Bahkan hal terkecil seperti kuman pun bisa dipelajari melalui media yang digunakan dalam PJJ. Kecuali kalau penggunaannya masih menggunakan PJJ sistem surat-menyurat.

SOAL-2
Menurut Bates (1995) ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan dalam menggunakan media pembelajaran yang bisa dikaitkan kedalam sistem pengajaran jarak jauh, yaitu:
1.      Access
Aksesibilitas tinggi dalam menyediakan bahan ajar dan mudah untuk didapatnya. Tentunya harus diperhatikan dari dua sisi, yaitu institusi penyelenggara PJJ dan dari peserta didiknya sendiri. Andaikan institusi yang menyelanggarakan PJJ mengunggah bahan ajarnya disitus yang di protect dengan password dan dari sisi peserta didiknya pun tidak tahu password-nya maka akan menjadi percuma. Jadi, aksesibilats tinggi antara pihak penyelanggara PJJ dan peserta didik menjadi acuan pertama yang harus diperhatikan dalam media pembelajaran PJJ.
2.      Cost
“Dimana-mana tidak ada yang gratis, bahkan buang air kecil pun harus bayar”. Mungkin kutipan tadi bisa diperhatikan kalau biaya juga mempunyai peran yang penting untuk media pembelajaran jarak jauh. Ini juga tergantung media yang digunakan oleh pihak penyelenggara PJJ. Kalau hanya menggunakan akses internet dan menggunakan Skype, mungkin biaya modem dan internetnya yang harus diperhatikan oleh peserta didik.
3.      Teaching and Learning
Pemilihan media yang tepat untuk proses belajar dan mengajar juga harus diperhatikan. Media apa yang tepat untuk dipakai dan diaplikasikan untuk peserta didik dan pengajar.
4.      Interactivity
Adanya komunikasi dua arah baik dari sisi peserta didik maupun sisi pengajar yang akan menghasilkan feedback dari keduanya.
5.      Organizational Issue
Permasalahan dalam organisasi harus mendapat dukungan dari unsur-unsur yang ada dan terkait dalam sistem PJJ ini. Karena akan percuma apabila semua pihak yang terkait dalam PJJ ini sendiri tidak mengerti cara pengoperasian media yang ada.
6.      Novelty
Kemajuan teknologi saat ini bisa dikaitkan dengan media yang akan digunakan dalam PJJ. Semakin canggih media yang dipakai, makan akan semakin mudah juga proses belajar dan mengajarnya.
7.      Speed
Kecepatan media sangat berpengaruh dalam PJJ. Seandainya penggunaan media pos masih berlaku, maka penyampain informasi pengajarannya pun akan lambat. Maka, kecepatan juga hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media untuk PJJ.
Kesimpulannya, media yang baik untuk memenuhi proses belajar mengajar dalam PJJ menurut Bates (1995) harus mengikuti tujuh kriteria diatas berdasarkan aksesibilitas tinggi, kesepakatan harga, media belajar dan mengajar yang tepat, adanya komunikasi timbal balik dari pengajar dan peserta didik, kecanggihan media yang dipakai, dan kecepatan penyampain informasi pembelajaran.

Pendidikan Jarak Jauh - Tugas 4

TUGAS TOPIK-4
Original post was on 1 November 2012

Pada pendidikan formal, evaluasi hasil belajar bisa dibagi kedalam dua jenis, yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan keduanya yang dirangkum dalam tugas-4.

1.  Jelaskanlah bagan peran Tes Formatif dan Tes Sumatif dalam Pembelajaran menurut Grolund!
   a.  Tes formatif dilakukan dengan tujuan untuk pengembangan langkah-langkah perbaikan, sehingga adanya feedback terhadap keberhasilan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya, tes formatif ini dilaksanakan setiap akhir mata kuliah. Berikut peran tes formatif dalam pembelajaran menurut Gronlund (1992).

Dari bagan diatas, dapat dillihat bahwa tes formatif bertujuan untuk memonitor mahasiswa apakah mereka sudah mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai/ditentukan? Kalau belum, mereka harus diberika remediasi baik kelompok atau individual, andaikan masih belum, masih harus dilaksanakan tes diagnostik yang mempelajari kesulitan apa yang dialami mahasiswa sehingga gagal berakali-kali dengan cara memberkikan mereka semacam latihan atau tugas. Sebaliknya, jika mahasiswa lulus mereka patut diberikan feedback yang untuk mendukung proses belajar mereka selanjutnya.

b.  Berbeda dengan evaluasi sumatif yang dilakukan pada akhir proses pembelajaran, tes ini bertujuan untuk melihat kemampuan mahasiswa apakah sudah menguasai materi yang dipelajari atau belum. Hasil ini bisa digunakan untuk sistem penilaian maupun penentuan kelulusan mahasiswa (Gronlund, 1993). Berikut adalah tabel peran tes sumatif dalam pembelajaran:
Ada lima tes sumatif yang dapat diberikan kepada mahasiswa, yaitu tugas mandiri, ujian akhir semester, tugas tutorial, ujian praktek dan ujian komprehensif tertulis.

2. Jelaskanlah fungsi penilaian!
Penilaian adalah suatu hasil evaluasi belajar mahasiswa yang didasarkan pada tiga hal, yaitu:
·         Mengukur keberhasilan belajar mahasiswa
·         Mengevaluasi efektivitas mengajar dosen
·         Memberikan feedback kepada mahasiswa
Penilaian tentu sangat penting untuk mahasiswa untuk mengukur keberhasilan belajarnya. Karena sesungguhnya nilai itu jadi cerminan tingkat keberhasilan untuk mahasiswanya sendiri. Selain itu, sistem penilaian juga bisa memacu, mengerahkan, dan memberikan semacam reward dari dosen atas tugas-tugas yang ia kerjakan.
Tidak hanya dari pihak mahasiswanya saja, dosen juga bisa mengevaluasi kinerja atau cara pengajarannya, apakah sudah berhasil atau belum. Karena keberhasilan seorang dosen adalah keberhasilan mahasiswanya sendiri.

3.  Apa saja yang Anda ketahui tentang bentuk-bentuk tes sumatif pada PJJ?
Setelah membaca topik-4, bentuk-bentuk tes sumatif dalam PJJ di Indonesia ada lima. Berikut penjelasannya:
a.       Tugas Mandiri
Tugas mandiri atau TM boleh dilakukan dimanapun dan kapanpun asal tidak melewati batas akhir pengumpulan baik individu maupun kelompok. Tujuannya tidak lain untuk memacu dan membuka kembali materi yang sudah diajarkan sebelumnya, penilaian dari TM sendiri hanya diambil 20% dari 100% kegiatan diluar TM.
b.      UAS (Ujian Akhir Semester)
Berdasarkan topik-4, UAS bisa dijadikan alat ukur keberhasilan mahasiswa jika TM tidak dikerjakan atau nilainya lebih rendah dari UAS. Biasanya, semua materi yang diajarkan pada semester itu akan diujikan di UAS ini.
c.       Tugas Tutorial
Tutorial adalah waktu dimana mahasiswa dan dosen saling berkomunikasi. Karena, di tutorial ini dosen membimbing mahasiswanya baik secara individu maupun kelompok tidak lain untuk memonitor kemanjuan mahasiswanya.
d.      Ujian Praktik
Ujian praktik dilaksanakan untuk beberapa mata kuliah yang menitik beratkan pada kegiatan praktiknya dibanding materi. Penilaiannya juga berdasarkan kinerja mahasiswa dilapangan.
e.       UKT (Ujian Komprehensif Tertulis)
UKT adalah ujian akhir program studi untuk mahasiswa, jika mahasiswa gagal disini maka program studi pun tidak akan meluluskan mahasiswa tersebut.

Pendidikan Jarak Jauh - Tugas 3

TUGAS TOPIK-3
Original post was on 31 October 2012

Setelah mempelajari topik-3, berikut 4 hal yang saya ketahui mengenai sumber belajar.
1.      Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah sebuah alat perantara yang menghubungkan antara pengajar dan yang diajar dalam konteks pendidikan yang memungkinkan mereka berinteraksi dan saling berkomunikasi bertukar pikiran. Tapi, proses komunikasi adanya mengalami hambatan yang mengakibatkan pengajar dan yang diajar mengalami miss communication. Oleh karena itu media pembelajaran harus punya tujuan memberi dan memotivasi peserta didik, merangsang peserta didik untuk mengingat yang sudah dipelajari, dan yang terakhir harus terencana. Dalam media pembelajaran harus mencakup pesan/materi yang akan disampaikan, tenaga ahli yang ahli dibidang pengajarannya, bahan pengajarannya, alat bantu yang bisa melengkapi pesan, tenaga ahli dan bahan ajarnya, teknik/prosedur penyamapaian materi dan terakhir adalah tempat pengajarannya.
2.      Fungsi media pembelajaran
Fungsi dasar media pembelajaran adalah menyampaikan pesan dalam proses komunikasi antara pengajar dan yang diajar. Sebagai akibat dari aktifitas ini, peserta didik pun merasakan benefit-nya karena telah belajar sesuatu.
3.      Jenis-jenis media pembelajaran
Menurut Heinich, Molenda dan Russel (1996) ada enam jenis media pembelajaran yag bisa digunakan, yaitu:
a.       Media yang tidak diproyeksikan (model, foto, gambar)
Media yang diproyeksikan bisa dibagi kedalam dua jenis, yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Bahan cetak seperti foto, gambar, poster tergolong pada media proyeksi dua dimensi, sedangkan replica, model, dan simulator tergolong kedalam yang tiga dimensi.
b.      Media yang diproyeksikan
Penggunaan media ini dengan cara diproyeksikan ke sebuah layar, biasanya berupa film dan presentasi. Semua ilmu yang akan disampaikan diproyeksikan kedalam sebuah layar dibantu tenaga pengajar yang menguasai ilmunya.
c.       Media audio
Suara yang direkam kedalam kaset, CD, atau DVD dan sifatnya bisa diputar berulang-ulang sebagai media pembelajaran. Contohnya adalah listening dalam permatakuliahan Bahasa Inggris.
d.      Media video
Perkembangan dari yang tadinya hanya bisa mendengarkan, sekarang bisa juga melihat video atau gambar bergeraknya diiringi suara.
e.       Komputer
Bisa dibilang ini adalah media tercanggih yang saat ini ada sebagai media pembelajaran, karena bisa mewakili keempat media pembelajaran diatas.
f.       Multimedia berbasis komputer
Kalau komputer saja sudah canggih, dibantu dengan multimedia sebagai pelengkap rasanya media pembelajaran yang ada saat ini sudah cukup bisa menggeser media pembelajaran menggunakan metode lama. Seperti penggunaan animasi bergerak yang membuat belajar yang lebih asik, interaktif, dan komunikatif.
4.      Peranan media dalam pembelajaran
Peran media sangat penting sekali dalam pembelajaran. Berikut adalah peranan-peranan penting media dalam pembelajaran:
a.       Sarana komunikasi
b.      Modul untuk belajar mandiri
c.       Memperjelas pesan
d.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga
e.       Mendapatkan semangat belajar
f.       Belajar mandiri sesuai bakat dan kemampuan peserta didik
g.      Lebih menyenangkan

Ditambahkan pula oleh Kemp dan Dayton (1985) kontribusi media pembelajaran dalam hidup manusia:
a.       penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
b.      pembelajaran dapat lebih menarik
c.       pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan metode belajar
d.      waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
e.       kualitas pembelajaran dapat ditingkat
f.       proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
g.    sikap positif peserta terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
h.      peran dosen berubah kearah yang positif